
Selama satu dekade terakhir, persepak bolaan Indonesia mengalami gejolak yang cukup besar. Mulai dari terjadinya dualisme kompetisi hingga PSSI, hingga dijatuhkannya sanksi FIFA yang membuat Timnas Indonesia tidak bisa berlaga. Terlepas dari hal itu, ada satu kemajuan yang patut menjadi kebanggaan para insan sepak bola dimana klub klub lokal mulai berbenah diri.
Regulilasi terkait penggunaan stadion dengan standar yang ditingkatkan, mendorong adanya pemangunan banyak stadion baru di Indonesia. Salah satu yang cukup menyita perhatikan publik adalah pembangunan stadion baru Persija yang berada di taman BMW pad 2019 lalu. Meski belum juga selesai, stadion ini digadang gadang akan menjadi kebanggaan Persija dan masyarakat Jakarta.
Sebelumnya, Persija kerap menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno sebagai markas untuk menjami tim yang bertandang. Namun pada 2018 lalu, Persija tidak bisa menggunakan SUGBK karena digunakan untuk perhelatan Asian Games ke 18 di Jakarta dan Palembang. Sebelum mengunakan SUGBK, ternyata cukup banyak stadion yang pernah digunakan Persija sebagai standion home base nya.
Tentu saja hal ini juga dikarenakan Persija adalah salah satu klub dengan sejarah panjang di Indonesia dan juga termasuk dalam klub pendiri PSSI, induk cabang olah raga sepak bola d Indonesia. Klub berjuluk macan kemayoran ini lahir pada 1928 dan kala itu masih bernama VIJ. VIJ sendiri adalah kepanjangan dari Voetbalbond Indonesia Jacatra dan sudah mulai berkompetisi sebelum kemerdekaan Indonesia.
Sejak berdirinya, setidaknya ada 8 stadion yang pernah digunakan Persija untuk menjamu tim tamu. Menarik untuk membahas stadion yang menjadi saksi bisu kejayaan Persija Jakarta dari masa ke masa. Jika anda tertarik untuk mengetahui mana saja stadion yang pernah menjadi markas Persija Jakarta, sudah kami siapkan pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Stadion Persija di Era Kompetisi Perserikatan
Pada era sebelum kemerdekaan, Persija yang kala itu masih bernama VIJ sudah mengikuti kompetisi Perserikatan. Kompetisi ini sendiri berakhir pada tahun 1994 dilebur bersama kompetisi Galatama menjadi Liga Indonesia kala itu. Pada era inilah Persija mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih 9 kali gelar juara dari 1931 hingga 1979.
- Stadion Petojo – Tanah Abang
Pertama kali mengikuti kompetisi di era Perserikatan, Persija yang masih bernama VIJ menggunakan stadion Petojo selama 23 tahun. Berbagai macam pertandingan kompetisi hingga kegiatan internal klub banyak diadakan di stadion ini. Stadion atau lapangan yang berlokasi di daerah Pulo Piun, Tanah Abang ini juga menjadi saksi bisu kejayaan Persija.
- Stadion Ikada – Monas
Setelah selesai menggunakan stadion Petojo, Persija berganti markas dan memindahkan pusat kegiatannya di Stadion IKADA. Stadion atau lapangan yang identik dengan perjuangan Nasional Indonesia ini juga mejadi saksi pertandingan sengit Persija ketika Menjamu PSMS Medan. Pertandingan pada tahun 1945 itu memiliki atmosfer pertandingan yang sengit dan panas.
Di stadion ini Pula, para pemain legendari Persija seperti Van der Vin, Him Tjiang, Chris Ong, Djamiat Dalhar, Tan Liong Houw, Kewiee Kiat Sek, hingga Tjoa Wim Pie menggelar latihan dan pertandingan. Gelar Perserikatan tahun 1954 Persija juga diraih ketika menggunakan Stadion Ikada sebagai home ground mereka kala itu.
- Stadion Vios – Menteng
Stadion Vios atau lebih dikenal dengan stadion Menteng memiliki banyak kenangan bersama Persija. Di stadion inilah Persija berhsail mengukuhkan 4 gelar Juara Perserikatan yang berhasil diraihnya. 4 gelar tersebut masing masing diraih pada tahun 1964,1973, 1975 dan termasuk juga gelar juara perserikatan terakhir Persija yaitu tahun 1979.
Di era Ligina atau Liga Indonesia 1994, dimana kompetisi Perserikatan dan Galatama dilebur menjadi satu, Persija juga masih menggunakan Stadion Mentang sebagai home base mereka. Stadion ini juga bisa dikatakan bersejarah karena merupakan pemberian dari Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Sorekarno kepada Persija.
Sangat disayangkan, sekarang anda sudah tidak bisa melihat lagi Stadion yang menjadi kenagan kejayaan Persija karena sudah berubah. Pada tahun 2006 silam, Stadion Menteng harus dirobohkan dan dialih fungsikan menjadi taman sesuai dengan Instruksi Gubernur. Sutiyoso yang kala itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta memutuskan untuk membuat taman kota di lokasi bekas stadion Vios atau Stadion Menteng itu.
Stadion Persija di Era Kompetisi Liga Indonesia
Memasuki era kompetisi modern Liga Indonesia pada tahun 1994, Persija masih setia menggunakan Stadion Menteng. Lebih dari 10 tahun, Persija menggunakan stadion bersejarah ini. Stadiaon Menteng ini pula lah yang menjadi saksi juara Liga Indonesia pertama yang berhasil diraih Persija pda tahun 2001. Setelah itu Persija juga menggunakan beberapa stadion lain seperti di bawah ini :
- Stadion Lebak Bulus – Kebayoran Lama
Tergusur dari Stadion Menteng, Persija harus mencari arkas baru dan akhirnya memilih Stadion Lebak Bulus. Salah satu laga Persija yang tidak akan dilupakan oleh Jakmania terjadi di Stadion ini pada 2005 kala menghadapi Persib Bandung. Kala itu, jumlah suporter yang hadir d stadion mencapai 25.000 orang padalah kapasitas Stadion Lebak Bulus sendiri hanyan 12.500 pnonton saja.
- Stadion Utama Gelora Bung Karno – Senayan
Stadion megah yang sekaligus menjadi kandang tim Nasional Indonesia dalam banyak laga Internasiona menjadi home base bagi Persija setelah meninggalkan Stadiaon Lebak Bulus. Stadion dengan kapasitas penontn besar ini juga menjadi saksi juara Persija pada tahun 2018 lalu. Beberapa laga home AFC cup Persija juga degelar di sini dan disaksikan puluhan ribu Jakmania.
- Stadion PTIK – Kebayoran Baru
Meski tidak secara resmi tedaftar sebagai Stadion home base, beberapa kali Persija pernah menggelar pertandingan resmi di Stadion PTIK. Salah satunya terjadi ketika SUGBK sedang dalam tahap pemugaran untuk persiapan multi event olahraga se-Asia, Asian Games ke 18. Di stadion ini Persija pernah menggelar 2 pertandingan besar melawan Persib dan Persebaya.
- Stadion Madya GBK – Senayan
Ada lagi Stadion Madya yang merupakan stadion pendukung di kompleks Gelora Bung Karno Senayan. Stadion ini digunakan Persija kala menjamu Kalteng Putra pada kompetisi musim 2019 lalu. Sebagai lapagan penunjang GBK, Stadion Madya ini juga kerap digunakan tim Nasional Indonesia untuk pemusatan latihan atau menggelar latihan rutin.
- Stadion Sumantri – Setiabudi
Satu lagi stadion yang justru berada di tengah Kota Jakarta yaitu Stadion Sumantri yang memang belum pernah menggelar pertandingan resmi Persija. Stadion Sumatri setidaknya bisa menjadi alternatif untuk laga uji coba. Lokasinya yang mudah dijangkau juga bisa digunakan Persija untuk menggelar latihah seperti yang sering dilakukan beberapa waktu lalu.
Itulah tadi beberapa stadion yang menjadi saksi bisu kejayaan salah satu klub sepak bola tersukses sepanjang sejarah di Indonesia. Meraih total 11 gelar juara baik di era Perserikatan dan Liga Indonesia, menjadikan klub kebanggaan Jakmania ini sebagai peraih gelar juara terbanyak sepanjag sejarah sepak bola Nasional.