
Kesuksesan Persija Jakarta dalam meraih gelar juara Piala Menpora 2021 tentu merupakan hasil positif untuk mengarungi Liga 1 yang segera bergulir dalam waktu dekat. Kemenangan tersebut tentu adalah hasil kerja sama tim yang kompak terutama kinerja lini belakang Persija yang sebelumnya banyak mendapat kritik. Mulai dari pemain dan jajaran official, semua menjalankan tugasnya dengan baik.
Kesuksesan ini juga tidak terlepas dari penampilan apik sang penjaga gawang, Andritany Ardhiyasa yang sekaligus menjabat sebagai kapten tim. Memang penampilan Andritany di bawah mistar patut mendapat pujian dalam banyak laga Piala Menpora 2021. Akan tetapi, performa Andritany tidak selalu apik bahkan sebelumnya juga sering mendapat komentar negatif bahkan dari pendukungnya sendiri.
Sebagai seorang penjaga gawang klub sebesar Persija Jakarta, tentu perjalanan karir Andritany tidak semudah yang dibayangkan. Permain yang kini berusia 29 tahun ini juga sudah sering dipercaya oleh pelatih pelatih Tim Nasional Indonesia. Tak heran jika sekarang Ia dipecaya untuk memimpin rekan rekannya di Persija sebagai Kapten di setiap pertandingan.
Sangat menarik untuk membahas profil penjaga gawang jebolan Diklat Ragunan ini. Diklat Ragunan sendiri juga merupakan salah satu sekolah atlet terbaik di tanah air. Pada cabang sepak bola sendiri, Diklat Ragunan sudah sering menghasilkan permain pemain berkualitas langganan Tim Nasional Indonesia. Selain banyak juga pemain muda Indonesia yang mengawali pendidikan di sekolah ini.
Andritany Ardhiyasa hanyalah salah satu bukti kualitas pemain sepak bola yang memiliki karir cemerlang selepas kelulusannya dari diklat ragunan. Sebagai seorang pemain sepak bola profesinal di Indonesia, perjuangan Andritany sampai titik ini tidak bisa dikatakan mudah meski Ia juga sudah mulai dipercaya bersama Timnas Garuda sejak usia muda.
Awal Karir Profesional Andritany Ardhiyasa
Penjaga gawang kelahiran Jakarta ini memang sudah lebih dari 10 tahun membela Macan Kemayoran. Memang sebagian besar karir sepak bola seniornya dihabiskan bersama Persija dan sudah lebih dari 10 tahun sejak Ia bergabung dengan Persija pada 2010 silam. Lulusan diklat ragunan ini sebenarnya mengawali karir juniornya ktika dipinjamkan ke Persib Junior.
Baru pada tahun 2009, Andritany mengawali karir seniornya bersama Sriwijaya FC. Selama satu musim Andritany hanya menjadi kiper carangan ketiga di Sriwjaya FC. Pada musim berikutnya, sang penja gawang memilih untuk kembali ke kota kelahirannya dan bergabung bersama Persija Jakarta. Meskipun sast ini Persija juga masih diperkuat Hendro Kartiko dan Jendri Pitoy.
Perjalanan karir musim pertama Andritany di Persija tidak jauh berbeda ketika masih membela Sriwijaya. Karena masih adanya nama nama besar di bawah mistar, Andritany masih harus menunggu sebagai kiper ke tiga Persija kala itu. Namun tidak butuh waktu lama, pada musim kedua, Ia mulai dipercaya untuk mengawaki gawang Persija yang saat itu masih dilatih Rahmat Darmawan.
Pada musim keduanya bersama Persija Inilah, Andritany mulai menunjukkan kualitasnya. Selama satu musim, Ia mendapat kesempatan bermain sebanyak 20 kali di Liga Indonesia yang saat itu masih bernama Liga Super Indonesia. Penampilan apik pada musim 2011-2012 inilah yang membuat nama Andritany mulai dikenal penggemar sepak bola terutama Jak Mania.
Sangat disayangkan, penampilan konsisten Andritany bersama Persija kala itu harus terhenti sejenak karena masalah finansial yang diallami Macan Kemayoran. Karena masalah ini, Andritany bahkan baru bisa bergabung kembali saat kompetisi musim 2013 memasuki putaran ke dua. Bahkan Ia baru sempat menagih kepada manajemen untuk melunasi gajinya yang juga belum dibyar pada akhir 2013.
Selama masalah ini terjadi, sebenarnya Andritany juga mendapat tawaran untuk meninggalkan Persija. Saat itu tercatat ada Persebaya dan Sriwijaya yang berniat meminang kiper bertingi 178 cm itu namun Andritany memilih untuk menunggu kabar baik dari pihak manajemen Persija. Adanya masalah seperti ini memang terjadi di klub sepak bola Indonesia saat itu.
Keputusan Andritany untuk Bertahan Bersama Persija
Tentu bukan keputusan mudah untuk tetap betahan bersama klub yang sudah menunggak gajinya selama berbulan bulan. Akan tetapi ini menjadi bukti kecintaan Andritany pada klub sepak bola idolanya saat kecil itu. Pada tahun 2014, Andritany memilih untuk tetap bertahan bersama Persija meski banyak tawaran yang berdatangan dari klub klub besar lain.
Keputusan Andritany untuk tetap bertahan ini disambut baik manajemen klub yang pada akhirnya telah melunasi semua tunggakan gaji para pemain. Musim itu memang bukan menjadi musim yang mudah bagi Persija karena selain masalah finansial, Persija juga sedang ditipa masalah dualisme serta imbas dari carut marut induk organisasi sepak bola Indonesia PSSI.
Keputusan Andritany untuk tetap bertahan ini juga membuahkan beberapa hasil positif. Karena dianggap loyal dan kecintaannya kepada Persija, Pada musim 2018 Akhirnya ia didapuk untuk menjabat sebagai kapten tiim. Pada musim yang sama, Ia juga berhasil meraih gelar Juara Liga Indonesia yang terakhir kali diraih Persija pada tahun 2001 pada era awal Bambang Pamungkas.
Prestasi yang Berhasil Diraih Andritany Ardhiyasa
Sebagai salah satu pemain sepak bola langgnan timnas, tentu saja Andritany sudah mengoleksi banyak gelar mulai dari karir juior sampai dengan senior. Beberapa catatan prestasi dari mulai level klub hingga timnas, sudah banyak dirasakan oleh Andritany. Gelar pertama yang didapat Andritany meski hanya sebagai pemain cadangan adalah Piala Indonesia 2008/2009.
Sedikit ulasan mengenai kemenangan Sriwijaya FC pada thun 2009 lalu. Kala itu turnamen yang masih bernama Copa Dji Sam Soe Indonesia berjalan cukup panas bahkan diwarnai aksi mogok pemain Persipura di tengah pertandingan sehingga Sriwijaya otomatis menjadi Pemenang. Kembali membahas prestasi yang berhasil diraih Andritany selama karir sepak bola profesionalnya.
Pada tahun 2010, Andritany kembali meraih gelar yang sama dengan klub yang sama pula saat berhasil mengalahkah Arema Malang pada partai puncak yang digelar di Stadion Manahan Solo. Sedangkan prestasi adik Indra Khafi bersama dengan Persija baru diraihnya pada tahun 2018. Pada tahun itu, Andritany juga sudah mulai menjabat sebagai kapten tim di Persija.
Gelar juara Liga 1 2018 berhasil diraih oleh Persija Jakarta setelah berhasil dipastikan Persija setelah menyelesaikan partai terakhir menghadapi Mitra Kukar. Pada tahun yang sama, Adritany bersama Persija juga berhasil meraih gelar juara Piala Presiden 2018. Prestasi terbaru Andritany bersama Persija diraih beberapa waktu lalu yaitu Piala Menpora 2021 dibawah asuhan pelatih kepala Sudirman.
Sedangkan pada level timnas, Andritany juga pernah meraih medali perak Sea Games pada tahun 2011. Pada tahun 2016, nama Andritany juga tercatat ke dalam skuad Runner Up AFF Suzuki Cup 2016 meski ia hanya menjadi pemain cadangan. Penampilan apik dan konsisten menjadi harapan kita bersama setelah keberhasilan Andritany Ardhiyasa meraih gelar pramusim di Piala Menpora taun 2021 ini.