
Mengawali kompetisi liga Indonesia yang rencananya akan kembali bergulir dalam waktu dekat, Piala Menpora 2021 menjadi ajang mengukur kekuatan bagi masing masing tim peserta. Membiasakan diri dengan protokol kesehatan selama pertandingan juga dilakukan oleh semua tim yang bermain di Piala Menpora 2021 mengingat masih berlangsungnya wabah Covid19 di Indonesia.
Baru beberapa waktu lalu, Persija berhasil mengukuhkan gelar sebagai juara Piala Menpora 2021. Pada partai final, Persija mengalahkan musuh bebuyutan mereka dengan skor meyakinkan. Pada partai final yang digelar dengan sitem dua leg itu, Persija berhadapan dengan Persib Bandung yang sudah terkenal menjadi musuh bebuyutan mereka sejak lama.
Banyak cerita dan fakta menarik dibalik kesuksesan Persija pada turnamen pra musim ini. Mulai dari tahap persiapan yang harus dilakukan dalam waktu singkat hingga perjalanan di babak 8 besar yang tidak mudah bagi peserta kompetisi. Bermain tanpa penonton dan jauh daru home base masing masing klub, juga menjadi tantangan tersendiri baik bagi pemain atau pun manajemen klub.
Isu bergulirnya kembali kompetisi yang sudah beberapa kali batal, membuat banyak tim memilih untuk meliburkan pemainnya. Akan tetapi dengan hadirnya kompetisi pra musim Piala Menpora 2021 ini menjadi kesempatan yang sangat bagi bagi pihak klub. Perjalanan Persija Jakarta di komperisi ini diawali sejak tahap persiapan yang baru dimulai pada bulan maret 2021.
Persiapan Persija Memulai Piala Menpora 2021
Sama halnya dengan tim tim lain, persiapan Persija pada Piala Menpora tahun ini tidak bisa dikatakan mudah. Apalagi dari sisi pemain, banyak pemain yang harus memulihkan kondisi fisiknya akibat kompetisi yang sempat terhenti cukup lama. Meski begitu, turnamen yang bersifat pra musim ini memberikan manfaat besar bagi setiap tim untuk mempersiapkan diri.
Sama sekali tidak ada kompetisi membuat manajemen meliburkan tim dan baru mengadakan latihan perdana pada bulan maret 2021. Persiapan yang cukup singkat ini tentu dikhawatirkan justru akan membuat pemain rentan cidera sehingga tim pelatih yang saat itu dipimpin oleh Sudirman, hanya memberikan porsi latihan ringan saja.
Akan tetapi, dibanding dengan klub lagi, materi pemain yang dimiliki Persija lebih diunggulkan. Beberapa pemain lama dan baru yang belum banyak dimainkan karena kompetisi musim lalu yang terpaksa harus terhenti. Persija sendiri sudah melakukan pemanggilan pemain dan jajaran official tim dua sejak tanggal 28 februari.
Tentu saja protokol kesehatan diterapkan secara ketat dan masing masing pemain harus menjalani tes bebas covid 19 agar penyebarannya tidak semakin meluas. Tidak hanya bagi pemain dan tim saja, Piala Menpora ternyata juga menjadi tolak ukur bagi pihak pihak lagi yang berkepentingan pada penyelenggaraan kompetisi Liga 1 yang tidak lama lagi akan bergulir.
Adanya kompetisi ini menjadi tolak ukur untuk pihak keamanan dan kepolisian dalam mengantisipasi munculnya kerumunan mengingat semua pertandingan Piala Menpora tidak diperkenankan dihadiri oleh penonton. Tidak hanya itu, diterapkan protokol kesehatan secara ketat dari tim Persija juga bisa digunakan untuk baha evaluasi jika ada kekurangan saat kompetisi Liga 1 mulai dimainkan.
Persija Tergabung di Grup Neraka
Waktu persiapan yang dirasa singkat, mau tidak mau Persija dan tim tim lain harus sudah siap memulai turnamen pra musim yang diadalah di 4 kota di Indonesia. Setiap grup akan dimainkan di satu lokasi saja agar meminimalisir mobilisasi klub sehingga juga meminimalisir penyebaran wabah covid19. Persija sendiri tergabung dengan grup B yang bisa dikatakan sebagai grup neraka.
3 tim besar lain juga tergabung dengan Persija di grup B yaitu PSM Makassar, Bhayangkara Solo FC dan Borneo FC. Persija Jakarta dan Klub lain yang terbagung di grup B akan bermain di Stadion Kanjuruhan Kab. Malang yang sejatinya adalah Markas Arema Malang. Masing masing tim akan berjumpa satu kali dimana juara dan runner up grup akan lolos ke babak berikutnya.
Kegagalan di Laga Perdana
Persija Jakarta sendiri mengawali pertandingan pada grup B kontra PSM. Persija juga lebih diunggulkan untuk memenangkan pertandingan tersebut melihat materi pemain yang lebih baik. Namun karena bola itu bundar, alhasil Persija malah tunduk dari PSM dengan skor meyakinkan 2-0. Patrich Wanggai dan Yakob Sayuri menjadi pencetak gol untk PSM pada pertandingan yang digelar pada malam hari itu.
Kakalahan ini tentu membuat Persija harus memperbaiki penampilannya pada babak grup untuk menjaga peluang lolos ke babak 8 besar. Pada pertandingan kedua, Persija berjumla dengan Borneo FC. Evaluasi dilakukan Sudirman nampaknya berjalan dengan lancar sehingga kemenangan telak dengan skor 4-0 berhasil diraih. Partai ketika Kontra Bhayangkara Solo FC juga berhasil dimenangkan sehingga mengantar persija lolos sebagai juara grup B.
Pertandingan Dramatis di Semi Final
Selepas dari babak grup, Persija bertemu dengan Barito Putera dan berhasil melangkah ke babak semi final meski hanya menang tipis 1-0. Pada babak semi final inilah Persija harus kembali menghadapi PSM yang sempat mengalahkan mereka pada babak grup. Mulai dari tahap ini, sistem pertandingan berubah dengan menggunakan sitem dua leg.
Leg pertama laga Persija Kontra PSM dimainkan di Slema dan sesuai prediksi kedua tim bermain imbang tanpa gol selama 90 menit. Pada leg kedua, ternyata skor kaca mata tidak berubah sehingga memaksa kedua tim untuk menuju babak adu pinalti. Kemenangan dramatis akhirnya berhasil diraih Pesija pada semi final meski harus melalui babak adu penalti.
Musuh Bebuyutan Menanti di Baak Final
Berhasil mengandaskan PSM lewat adu penalti, menghantarkan Persija untuk bermain di babak final yang kembali digelar 2 leg. Lokasi pertandingan leg pertama dan kedua sama persis dengan babak semi final yang dijalani Persija kala melawan PSM yaitu di stadion Maguwoharjo Sleman dan Stadion Manahan Solo.
Persija dan Persib adalah dua klub besar yang sudah menjadi musuh bebuyutan sejak lama sehingga euforia parta final Piala Menpora 2021 semakin panas. Diluar perkiraan banyak pihak, Persija berhasil menang dengan skor 2-0 pada leg pertama. Kemenangan telak ini tentu memberikan rasa percaya diri bari pemain Persij dan jajaran pelatih.
Benar sekali, pada partai kedua yang dihelat di Stadion Manahan Solo, Persija kembali mampu menakhlukkan musuh bebuyutan mereka dengan skor 2-1. Meski dianggap sudah tidak menarik, final leg kedua ternyata juga menyuguhkan pertandingan penuh gengsi dengan tempo tinggi. Diwarnainya kartu merah untuk pemain Persib Bandung menjadi bukti pansnya pertandingan final tersebut.
Hingga menit akhir pertandingan, Persija tetap memimpin dengan gol yang diciptakan Osvaldo Haay dan Rico Simanjuntak. Sedangkan Persib hanya mampu mebalas melalui satu gol Ferdinand. Hasil ini mengukuhkan Persija dan berhasil menjuarai Piala Menpora dengan agregat skor 4-1 atas Persib Bandung. Bukan hasil yang mudah bagi Persija untuk bisa meraih gelar Piala Menpora 2021 di tengah situasi pandemi.