
Persija Jakarta, tidak dipungkiri ini adalah salah satu klub sepak bola terbesar dan yang paling sukses di Indonesia sampai saat ini. Pada kompetisi terakhir, Persija mampu meraih gelar Piala Menpora 2021. Dengan agregat 4-1, Tim yang kala itu dinahkodai oleh pelatih kepala Sudirman, berhasil mempecundangi Persib Bandung dan meraih galar juara.
Sedikit recap mengenai perjalanan Persija di Piala Menpora 2021, Pada pertandingan final leg kedua yang dimainkan di Stadion Manahan Solo saat itu, persija berhasil unggul dengan skor 2-1. Sebelumnya pada leg pertama, anak asuhan Sudirman juga menang secara meyakinkan dengan skor 2-0. Meski diragukan banyak pihak, Sudirman sebagai pelatih kepala berhasil membuktikan kapasitasnya.
Dibanding dengan deretan nama besar pelatih yang pernah menangani tim Macan Kemayoran ini, Sudirman memang tidak diunggulkan mampu memberikan gelar juara. Berbicara mengenai pelatih, Persija sendiri memiliki sejarah panjang terkait nama nama besar yang pernah menanganinya. Sebut saja Stefano Cogura yang memberikan gelar juara Liga 1 pada musim 2018 lalu.
Pelatih asli Brazil itu meraih gelar juara liga Indonesia secara berturut turut meski dengan dua klub yang berbeda. Pada musih sebelumnya, pelatih yang kerap disapa teco ini mampu membawa Bali United meraih gelar yang sama. Berbicara mengenai pelatih, Persija meman lebih sering percaya akan kemampuan para pelatih asing.
Sebelum Sudirman, ada dua pelatih asal Brazil yang sempat menangani Persija yaitu Stefano Teco dan Sergio Farias sempat dipercaya untuk memimpin klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut. Ada juga beberapa deretan nama pelatih asing asal Eropa yang sempat menukangi Persija di berbagai macam kompetisi.
Meski memiliki sejarah yang kurang memuaskan dengan pelatih asal Eropa, setidaknya sudah ada 6 pelatih asal Eropa yang pernah menangani Persija. Sejak pertama kali digulirkannya Liga Indonesia pada tahun 1994 hingga sekarang, Mayoritas pelatih adalah pelatih asing. Di bawha ini ada beberapa nama Pelatih Asal Eropa yang pernah mengasuh Persija Jakarta.
Julio Banuelos Saez Asal Spanyol
Pelatih Persija terakhir yang berasal dari Eropa adalah Julio Banuelos Saez yang berkebangsaan Spanyol. Tentu saja ekspektasi besar diberikan kepadanya karena sebelumnya Ia pernah mendampingi Luis Mila di Timnas Indonesia. Saat itu Luis Mila yang melatih Indonesia dianggap berhasil sehingga tidak heran jika Julio mendapat target tinggi dari manajemen klub.
Akan tetapi ekspektasi yang ada tidak sesuai dengan realita karena Persija justru terseok seok musim itu. Sungguh miris karena pada musim sebelumnya Persija mampu meraih gelar juara namun harus terancam degradasi pada saat diasuh oleh Julia Banuelos Saez. Alhasil Pelatih asal Spanyol itu harus digantikan tanpa sempat menyelesaikan kontraknya hingga akhir musim.
Sebenarnya kedatangan Julio kala itu cukup menarik karena menerapkan filosofi sepak bola modern. Filosofi yang mengutamakan penguasaan bola itu nyatanya tidak berhasil untuk mempertahankan kejayaan tim kebanggaan Jack Mania seperti pada musim sebelumnya. Demi menyelamatkan persija dari degradasi, pihak manajemen akhirnya menggantikan Julio dengan Edson Tavarez.
Keputusan itu dinilai berhasil karena banyak hasil Positif yang diraih pada sisa kompetisi dan akhirnya Persija mampu mengakhiri musim berada pada posisi 10. Jauh sebelum Julio Banuelos Saez, masih banyak dertan pelatih asal benua biru yang menarik untuk anda simak seperti sudah kami siapkan pada pembahasan pembahasan di bawah ini.
Sergei Dubrovin Pelatih Persija Asal Moldova
Jauh sebelum ditunjuknya Julio, ada nama pelatih Sergei Dubrovin yang sempat melatih Persija pada tahun 2006 silam. Sama seperti pelatih lain, tentu Dubrovin diharapkan mampu membawa kejayaan Persija yang sebelumnya ditangani oleh RD atau Rahmat Darmawan. Sebelum bergabung dengan Persija, Dobrovin sendiri sudah pernah menjuarai Liga Indonesia bersama Petrokimia Gresik.
Karena sudah mengenal iklim dan kondisi perspakbolaan nasional, manajeme Persija berharap besar pada Dubrovin. Namun lagi lagi, pelatih Eropa yang menangani Persija sepertinya memang mendapat kutukan. Bukan hanya gagal memberikan prestasi, Dubrovin malah mencatatkan beberapa statistik buruk dalam karir kepelatihannya sendiri karena terjadinya insiden pemukulan wasit.
Ia bahkan mendapatkan sanksi banned selama 2 tahun dan sama sekali tidak diperkenankan aktif di persepakbolaan tanah air. Insiden itu sendiri terjadi pada kompetisi liga Indonesia musim 2007-08 tepatya pada laga 8 besar saat bersua dengan Persik Kediri. Meski berhasil lolos hingga partai final, nampaknya itu adalah prestasi terbaik Dubrovin bersama Persija karena harus takhluk dari Sriwijaya FC di laga final.
Ivan Venkov Kolev Asal Bulgaria
Pada musim 1999-2000 Persija menandatangani kontrak selama 2 tahun bersama pelatih berkebangsaan Bulgaria. Dari deretan semua pelatih asal Eropa lain, Kolev dianggap yang terbaik meski tidak memberikan gelar juara. Bahkan setelah berakhir dengan Persija, Kolev dipercaya PSSI untuk menangani tim nasiona yang juga mampu membuat beberapa pencapaian posiif selama era kepelatihannya.
Karir Ivan Venkov Kolev di Persija awalnya sepat diragukan karena tidak memiliki latar belakang mengenai sepak bola nasional sama sekali. Bahkan di negaranya, ia hanya dipercaya untuk menangani tim nasional kelompok umur 19 tahun. Meskipun tidak berhasil mempersembahkan gelar juara, Kolev dianggap sebagai orang paling berjasa atas kelahiran legenda Persija Bambang Pamungkas.
Meski masih berusia sangat mudah, Bambang Pamungkas di bawah kepelatihan Kolev mampu meraih gelar individual yaitu menjadi top skor liga Indonesia musim 1999-2000. Pada musim itu sendiri, langkah Persija harus tersingkir di semi final setelah tunduk dari PSM Makassar. Walau tersingkir di semifinal, Bambang Pamungkas berhasil menorehkan 24 gol dan mengukuhkan gelar top skornya.
Albert Fafie Pelatih Eropa Pertama Persia di Liga Indonesia
Sebagian dari para penggemar Persija mungkin sangat asing dengan nama pelatih ini karena Ia memang sudah lama menukangi Persija. Pada tahun 1997, Albert Fafie diboyong ke Persija setelah tim yang diasuhnya MRB (Mastrans Bandung Raya) mengalami kebangkrutan. Fafie sendiri berhasil menjadi runner up Liga musim sebelumnya bersama MRB tepatnya pada musim 1996-97.
Krena mengalami kebangkrutan, banyak mantan pemain dan staff MRB yang akhirnya diboyog oleh manajeman Persija. Salah satu yang paling menonjol adalah Nuralim dimana Ia sendiri adalah pemain terbaik Liga Indonesia musim 1996-97. Saat berada di tangan Fafie, permainan Persija dianggal sangat positif dan bahkan diprediksi mampu meraih gelar juara musim itu.
Persija sendiri punya peluang besar lolos ke putaran 8 besar karena mampu bertahan di peringkat 2 kelasemen wilayah barat. Akan tetapi ada saja faktor lain yang tidak terduga karena kompetisi harus terhenti pada tanggal 25 mei akibat krisis ekonomi dan politik di Indinesia pada tahun 98.
Naah, itulah tadi beberapa sejarah pelatih asal Eropa yang pernah menangani Persija Jakarta. Selain nama nama di atas, ada juga beberapa pelatih lain seperti, Atanas Georgiev asal bulgaria yang hanya meminpin 5 laga dan Arcan Iurie asal Moldova yang juga masih belum bisa memberikan gelar juara bagi Macan Kemayoran di tahun 2005.